TEKS PROTOKOL AKAD NIKAH DALAM BUDAYA MELAYU
Pakaian Adat Melayu |
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Pembawa Acara :
Sekapur Sirih (Pemandu Acara)
Assalamualaikum wr.wb.
Alahamdulillahi rabbil alamin
Walakibatulmuttaqin
Wasalatu wassalam u ala asyrafil anbiya wal mursyalin
Encik –encik
Puan-puan
Tuan-tuan
Yang kecil tak disebutkan nama
Yang besar tak dihimbau gelar
Yang raja dengan daulatnya
Yang datuk dengan kuasanya
Yang penghulu dengan hulunya
Yang Alim Ulama dengan berkitabullahnya
Yang Dubalang kuat kuasa
Yang cerdik dengan ilmunya
Yang Tua dengan tuahnya
YanG Muda dengan tokahnya
Kabar dah bendang kelangit
Berita dan rebak kebumi
Isik-isik lah berbunyi
Karena itulah….
Encik-encik, puan-puan, bapak-bapak, ibu-ibu
Kami jemput kami silakan
Meringan langkah ketempat ini
Berhimpun papat kita disini
Kedatangan
Encik-encik
Puan-puan dan Tuan-tuan
Kami tunggu dengan dada yang lapang
Kami sambut dengan muka yang jernih
Kami terima dengan hati yang suci
Untuk semua itu
Atas nama keluarga Bapak ............................................
Saya sampaikan takniah dan setinggi-tinggi terima kasih
Semoga allah swt membalas budi baik
Encik –encik, puan-puan dan tuan-tuan sekalian
Namun dalam pada itu
Entah terdapat salah dan janggal
Dalam menyambut kedatangan
Encik-encik
Puan-puan dan Tuan-tuan
Entah terseralah adab dan cakap
Mungkin tersalah letak dan tegak
Misalnya
Yang patut tidak dipatutkan
Yang patut disebut tak tersebutkan
Yang tua tak dituakan
Yang Alim Ulama tak dimuliakan
Yang beradat tak diadatkan
Yang bergelar tidak disebut gelar
Yang dahulu dikemudiankan
Kami mohon beribu mohon
Kami mohon beribu ampun dan mohon.
Dari jauh kami menunjung duli
Dari dekat kami mengangkat sembah
Dengan menyusun jari sepuluh
Mohon maaf beribu maaf
Telah dibidalkan oleh orang tua-tua
Telah dipantun yang bijak seni
Tak ada tebu yang tak beruas
Tak ada kayu yang tak berbongkol
Tak ada sungai yang bersampah
Tak ada gading yang tak retak
Tak ada manusia yang tak bersifat khilaf
Encik-encik. Puan-puan dan tuan-tuan
Besar langsat ditepi busut
Besar tak muat didalam peti
Besarlah hajat kami menjemput
Menjadi saksi perkawinan anak kami......
Sudah lama mengikat tudung
Baru kini diampaikan
Sudah lama niat dikandung
Barulah kini disampaikan
Sebagaimana yang tertera dalam jemputan
(isi tanggal dan bulan saat berlangsungnya acara nikah) ini kita langsungkan
dirumah (isi nama tuan rumah berlangsungnya pernikahan)
Disilahlah tuan pantunkan……..
Penutup Kata : Acara penutup oleh : Pembawa acara (protokol) selesai Doa Perkawinan
Encik-encik
Puan-puan
Tuan-tuan
Sebelum saya mempersilahkan kepada
Encik-encik
Puan-puan
Tuan-tuan
Undangan, jemputan kami yang mulia
Perkenankanlah saya terlebih dahulu
Menutup acara ini
Dengan sekali lagi memohon maaf dan ampun
Sebab selama kami memandu acara ini
Entah kami tersalah tingkah
Entah kami tersalah langkah
Entah kami tersalah sapa
Entah hidangan kami yang kurang garam
Entah penganan kurang rasa
Entah tempat tidak bersifat
Entah adat tidak bertempat
Kini……..
Encik-encik
Puan-puan
Tuan-tuan
Kami lepas dengan muka yang jernih
Kami iringi dengan doa
Dengan dalam dan selawat penuh berkat
Muda-mudahan
Cahaya sampai kepintu
Seri tempat kemuka
Tuah mengikuti sepanjang jalan
Tak ada batang nan melintang
Tak ada rumput yang menjungkat
Tak ada onak yang masuk menusuk
Taka ada tanah yang bertingkah
Sebagai mana datang
Begitu pula saat pulang
Kami jemput kami antarkan
Kemimpinjam kami kembalikan
Kami jemput dengan destar
Kami antar dengan sembah
Kami pinjam dengan tepak
Kami rangkai dengan doa
Itulah ucap kata hati
Itulah isi hati kami
Tak bermanis mulut dibibir
Tak bermuka dua
Putih didalam putih diluar
Iklas seikhlasnya
Putihnya dapat disuluhi
Pepatnya dapat diduduki
Encik-encik
Puan-puan
Tuan-tuan yang mulia dan berhormat
Kalau ada sumur diladang, bolehlah kami menompang mandi
Kalau ada umur kita panjang, lain waktu berjumpa lagi
Kalau ada jarum yang patah jangan disimpan didalam peti
Kalau ada silap dan salah mohon maaf setulus hati……….
Akhir kita….. wabillahitaufiq wal hidayah……….
Wassalamu’alaikum warahmatullahhi wabarakatuh.
Sekapur Sirih (Pemandu Acara)
Assalamualaikum wr.wb.
Alahamdulillahi rabbil alamin
Walakibatulmuttaqin
Wasalatu wassalam u ala asyrafil anbiya wal mursyalin
Encik –encik
Puan-puan
Tuan-tuan
Yang kecil tak disebutkan nama
Yang besar tak dihimbau gelar
Yang raja dengan daulatnya
Yang datuk dengan kuasanya
Yang penghulu dengan hulunya
Yang Alim Ulama dengan berkitabullahnya
Yang Dubalang kuat kuasa
Yang cerdik dengan ilmunya
Yang Tua dengan tuahnya
YanG Muda dengan tokahnya
Kabar dah bendang kelangit
Berita dan rebak kebumi
Isik-isik lah berbunyi
Karena itulah….
Encik-encik, puan-puan, bapak-bapak, ibu-ibu
Kami jemput kami silakan
Meringan langkah ketempat ini
Berhimpun papat kita disini
Kedatangan
Encik-encik
Puan-puan dan Tuan-tuan
Kami tunggu dengan dada yang lapang
Kami sambut dengan muka yang jernih
Kami terima dengan hati yang suci
Untuk semua itu
Atas nama keluarga Bapak ............................................
Saya sampaikan takniah dan setinggi-tinggi terima kasih
Semoga allah swt membalas budi baik
Encik –encik, puan-puan dan tuan-tuan sekalian
Namun dalam pada itu
Entah terdapat salah dan janggal
Dalam menyambut kedatangan
Encik-encik
Puan-puan dan Tuan-tuan
Entah terseralah adab dan cakap
Mungkin tersalah letak dan tegak
Misalnya
Yang patut tidak dipatutkan
Yang patut disebut tak tersebutkan
Yang tua tak dituakan
Yang Alim Ulama tak dimuliakan
Yang beradat tak diadatkan
Yang bergelar tidak disebut gelar
Yang dahulu dikemudiankan
Kami mohon beribu mohon
Kami mohon beribu ampun dan mohon.
Dari jauh kami menunjung duli
Dari dekat kami mengangkat sembah
Dengan menyusun jari sepuluh
Mohon maaf beribu maaf
Telah dibidalkan oleh orang tua-tua
Telah dipantun yang bijak seni
Tak ada tebu yang tak beruas
Tak ada kayu yang tak berbongkol
Tak ada sungai yang bersampah
Tak ada gading yang tak retak
Tak ada manusia yang tak bersifat khilaf
Encik-encik. Puan-puan dan tuan-tuan
Besar langsat ditepi busut
Besar tak muat didalam peti
Besarlah hajat kami menjemput
Menjadi saksi perkawinan anak kami......
Sudah lama mengikat tudung
Baru kini diampaikan
Sudah lama niat dikandung
Barulah kini disampaikan
Sebagaimana yang tertera dalam jemputan
(isi tanggal dan bulan saat berlangsungnya acara nikah) ini kita langsungkan
dirumah (isi nama tuan rumah berlangsungnya pernikahan)
Disilahlah tuan pantunkan……..
Penutup Kata : Acara penutup oleh : Pembawa acara (protokol) selesai Doa Perkawinan
Encik-encik
Puan-puan
Tuan-tuan
Sebelum saya mempersilahkan kepada
Encik-encik
Puan-puan
Tuan-tuan
Undangan, jemputan kami yang mulia
Perkenankanlah saya terlebih dahulu
Menutup acara ini
Dengan sekali lagi memohon maaf dan ampun
Sebab selama kami memandu acara ini
Entah kami tersalah tingkah
Entah kami tersalah langkah
Entah kami tersalah sapa
Entah hidangan kami yang kurang garam
Entah penganan kurang rasa
Entah tempat tidak bersifat
Entah adat tidak bertempat
Kini……..
Encik-encik
Puan-puan
Tuan-tuan
Kami lepas dengan muka yang jernih
Kami iringi dengan doa
Dengan dalam dan selawat penuh berkat
Muda-mudahan
Cahaya sampai kepintu
Seri tempat kemuka
Tuah mengikuti sepanjang jalan
Tak ada batang nan melintang
Tak ada rumput yang menjungkat
Tak ada onak yang masuk menusuk
Taka ada tanah yang bertingkah
Sebagai mana datang
Begitu pula saat pulang
Kami jemput kami antarkan
Kemimpinjam kami kembalikan
Kami jemput dengan destar
Kami antar dengan sembah
Kami pinjam dengan tepak
Kami rangkai dengan doa
Itulah ucap kata hati
Itulah isi hati kami
Tak bermanis mulut dibibir
Tak bermuka dua
Putih didalam putih diluar
Iklas seikhlasnya
Putihnya dapat disuluhi
Pepatnya dapat diduduki
Encik-encik
Puan-puan
Tuan-tuan yang mulia dan berhormat
Kalau ada sumur diladang, bolehlah kami menompang mandi
Kalau ada umur kita panjang, lain waktu berjumpa lagi
Kalau ada jarum yang patah jangan disimpan didalam peti
Kalau ada silap dan salah mohon maaf setulus hati……….
Akhir kita….. wabillahitaufiq wal hidayah……….
Wassalamu’alaikum warahmatullahhi wabarakatuh.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/07/pakaian-adat-kepulauan-riau.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar